Jumat, 22 Agustus 2008



Selamat untuk Saudara kami NUGROHO EKO WIDIYANTO yang sedang berbahagia dengan lahirnya putra pertama yang diberi nama

AULIA RAKHA HANANNIA WIDIYANTO

di Bojonegoro, dengan
Berat : 3 kg
Panjang : 47 cm
Pada Tanggal 7 Agustus 2008
Pukul 07.30 WIB


-- Semoga menjadi anak yang sholeh --

Jumat, 15 Agustus 2008

Shofura Rumaisha


6 September 2007, Pukul 17.30 WIB

Saat itu saya sedang sendirian: dikantor, maklum ditinggal istri ke kampung halamannya Tasikmalaya, karena hamil tua, jadi agak telat pulang kantornya. Tiba-tiba: kriiiiiing... handphone berbunyi... istriku ruapanya.

saya : Assalamualaykuum... iya de
istri : [dengan suara lembut] maas.. bisa ke Tasik nga hari ini?
saya : Kenapa de?
istri : Bisa kaan, tadi ada bercak darah, trus ade periksa ke bidan, kata bidan udah bukaan tiga nih...
saya : Masyaalloh... iya mas ke tasik sekarang yaa..
Setelah bersiap aku langsung berangkat.

Naik bis dari terminal kampung rambutan ba'da shalat isya disana, rupanya sang bis ini ta langsung berangkat, ngetem menunggui para penumpang. Dek, dek, dek dikeheningan bis sambil memandang orang-orang lewat jendela, 'Ya Alloh semoga dipermudah'. Tak lupa nitip ke kenek supaya diturunkan di babakan jawa pas rel kereta.

7 September 2007, 24.30 WIB

Pa punten, paa... akupun terbangun. Sudah sampai, ngumpulin nyawa, 'lho ini bukannya terminal tasik', wah rupanya si abang kelupaan nih. Buru-buru cari ojek, 'buruan ya kang'... ojekpun melaju menembus malam. Alhamdulillah sampai juga di depan Rumah Bidan Leli tepat pukul 01.00 WIB dini hari. Pas masuk 'nah ni dia abinya dah dateng, pas banget udah bersih nih'.

Alhamdulillah Ya Alloh...

Akhirnya aku menunaikan apa yang menjadi hak anak dari orang tuanya, mengadzankan dikuping kanan, mengiqomahkan dikuping kiri, mendoakan dia agar menjadi anak yang sholehah dan dijauhkan dari syaithon, dan mentahniknya..

Alhamdulillah, hari itu adalah hari yang bersejarah buat keluarga kami, walau nga sempet melihat perjuangan istri tercinta melahirkan putri kami, tapi dari ceritanya yang dramatis membuat aku dan mungkin juga para suami lebih menyayangi istrinya dan teringat perjuangan ibu kita dulu... istriku, ibuku, adalah bidadari yang Alloh kirimkan untuk aku, dan kami semua, semoga Alloh memuliakanmu.
Tepat seminggu sebelum Puasa Ramadhan 1428 H putri kami lahir, 7 September 2007 pukul 01.00 WIB, hari Jum'at dini hari dengan berat 2,7 Kg dan panjang 49cm. Seperti sucinya bulan Ramadhan yang tinggal seminggu lagi, kami memberikan nama Shofura Rumaisha, nama yang terinspirasi dari Rumaisha binti Milhan ibu Anas Bin Malik dan Shofura, Istri Sang Nabi, Musa As. Semoga engkau suci, tangguh, dan kuat seperti wanita-wanita pilihan itu. Semoga... Alohumma amiien...



Foto Shofura Rumaisha kami tampilkan dalam Slide Gambar di Samping,
mohon do'anya semoga menjadi anak yang Sholehah..

Selasa, 01 Juli 2008

Semua orang, tua, muda, kaya, miskin, pejabat ataupun hamba sahaya akan merasakan sebuah "perasaan terpinggirkan", terpinggirkan akan semua kemudahan dan kebahagiaan, yaitu kesulitan. Kesulitan sesungguhnya hanyalah anak-anak tangga yang mengantarkan kita pada lantai teratas kemuliaan. Lantai yang harus kita pijaki dengan segala ujiannya. Dan yakinlah bahwa sesungguhnya setiap kesulitan pasti ada kemudahan.

Alloh Swt memotivasi kita dalam firmannya pada surah Al-insyiroh ayat 5 "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" agar kita merasakan keyakinan bahwa kita tidak sendiri dan tak akan pernah ditinggal sendiri. Maka yakinlah, jangan menatap kebelakang apalagi kembali menuruni tangga-tangga itu yang telah susah payah kau panjati sekuat tenaga, teruslah naik... teruslah... pijaklah anak-anak tangga itu agar kita sampai pada kemuliaan yang hakiki.

Semoga Alloh memuliakan kita semua...

Minggu, 22 Juni 2008

Dari Hati Yang Sekepalan Itu

Kebencian itu sebenarnya tak berada dimana-mana. Ia hanya menyelimuti hati yang sekepalan itu saja. Tetapi, dari yang sekepalan itu, kebencian bisa meluluhlantakkan seisi kota; meratakan sepenjuru negara; bahkan mengubah wajah dunia jadi ladang ketakutan tak terperi. Padahal ia hanya bermula dari yang sekepalan. Padahal ia tak lebih dari yang segenggaman tangan. Ia hanya bersemayam di hati. Ia hanya menggelapi hati ini.

Seandainya kita tahu di mana hati itu berada. Sehingga bisa kita comot dan bersihkan sebagaimana kita raupi muka dengan air segar agar tampak berseri-seri; sebagaimana kita gosok dan licinkan pakaian agar tampak indah di pandangan. Sayang kita hanya bisa tunjuk hati ada di dalam dada; karena rasa sesak dan geram itu ada di sana. Seandainya bisa kita jaga hati yang sekepalan ini dari bayangan gelap itu, mungkin akan kita wariskan alam raya nan damai bagi saksi-saksi kehidupan. (durra)

Menu

My Links Related